Selasa, 20 Januari 2015

Kehidupanku yang Penuh Perjuangan

Sejak kecil aku sudah diajarkan oleh ibu ku untuk hidup keras, dimana aku sudah tidak memiliki seorang ayah. Ibu ku mengajarkan ku betapa kerasnya kehidupan di dunia ini. Sampai saat ini ibuku bekerja banting tulang siang dan malam untuk memenuhi kebutuhan ku. Sungguh aku sangat terkesima sekali melihat perjuangan ibuku yang sangat luar biasa. Dari aku kecil ibuku sudah mengajak ku untuk sekedar melihatnya bekerja, namun pada saat itu aku belum bisa membantu ibu ku, namun aku hanya dapat melihat ibu ku bekerja dari pagi hingga sore. Terkadang aku ikut nenek pergi ke sawah meskipun hanya sekedar bermain di sawah, jika aku tidak ikut dengan ibu ku. Usia ku semakin bertambah dan akupun sudah duduk di bangku SMP. Pada saat aku duduk di bangku SMP jika aku sedang tidak sekolah terkadang aku membantu ibu ku bekerja. Namun aku selalu membantu nenek ku di sawah setelah pulang sekolah, dan aku pun sering pulang hingga malam untuk membantunya di sawah. Kegiatan disawah itu aku lakukan setiap hari jika kondisi badanku sehat. Selama 3 tahun juga aku melakukan kegiatan itu.  Tidak terasa sekarang aku duduk di bangku SMA, dimana aku sudah mulai bekerja sendiri untuk membantu ibu ku untuk membayar uang sekolah dan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Aku sangat senang sekali karena dapat membantu ibu ku. Dan saat aku duduk di bangku SMA aku sangat mengerti betapa kejam dan kerasnya kehidupan di dunia ini dan aku pun merasakan betapa sulitnya untuk mencari selembar uang. Mungkin bagi orang di luaran sana mencari uang sangatlah mudah dan sangat mudah juga untuk menghabiskannya. Mungkin bagi dia yang tidak mempunyai kakak maupun adik dapat berfikirran bahwa ”tidak perlu bekerja keras, banting tulang karena aku adalah anak tunggal di mana nanti aku akan mewarisi semua harta kekayaan dari orangtuaku”. Orang yang berfikiran seperti itu sangatlah salah besar karena menjadi anak tunggal mempunyai tanggung jawab yang sangat besar juga, tidak seperti yang dibayangkan ataupun seperti yang ada di film-film. Namun bagiku selembar uang sangatlah berharga sekali meskipun itu nominalnya kecil. Jadi mulai sekarang syukuri apa yang ada, apa yang ada di dunia ini, menghargai dan memanfaatkan dengan baik apa yang telah di peroleh ataupun di capai, jangan sampai anda menyesalinya. Jalanilah kehidupan pada saat ini, lupakan masa lalu, dan jangan memikirkan masa yang akan datang yang belum tentu kepastiannya. J

Nyawa Sebagai Taruhan Kesuksesan

Perjuangan anak desa Grobokan, Jawa Timur sangat memprihatinkan. Dengan berpakaian seragam melintas dengan seutas tali. Berpijaran dan berpegangan pada tali yang melintas di atas sungai. Perasaan takut yang terbenak di dalam dirinya. Banjir bandang tidak mengurangi semangatnya untuk belajar.
            Kesuksesan belajarnya adalah awal untuk meraih cita-citanya. Melihat keadaan rumahnya yang membuat semangat belajarnya. Anak Grobokan tersebut rajin membantu keluarganya. Walaupun orang tuanya seorang petani ia sangat menghargainya. Berpenghasilan musiman yang ditunggu dan diharapkan, yang hanya cukup untuk makan dan sekolah yang keluar di setiap doanya. Ratap tangis yang melintas diwajahnya dan tetesan air mata yang membasahi pipinya.
            Merubah keadaan keluarga yang diimpikan anak Grobokan, untuk membahagiakan orangtuanya merupakan salah satu cita-citanya. Melihat orang tua bercucuran keringat yang memotivasinya dan ia berpikir betapa sulitnya mencari uang membuatnya semangat untuk belajar.  Berkeinginan merubah keadaan keluarga, nyawa sebagai taruhannya hidup anak Grobokan.
            Desa yang jauh dari keramaian membedakan pola pikir anak Grobokan. Ketenangan batin yang tertanam pada dirinya, keadaan banjir yang membuat risau pada dirinya. Hanyalah dukkha  mendalam yang ingin dihilangkan pada dirinya. Rasa trauma yang menyelimuti hidupnya.
            Semangat anak Grobokan dibuktikan dengan ketekunannya dalam belajar. Membantu orangtua menjadi prioritas ketika mempunyai waktu luang. Sedetik adalah waktu yang sangatlah berharga bagi anak Grobokan. Setiap pagi anak Grobokan selalu menyempatkan diri untuk belajar. Keadaan banjir tidak mengurangi sedikitpun semangat belajarnya. Anak Grobokan tidak pernah mengeluh dengan usahanya. 

Pengaruh Tokoh Kartun untuk Anak-anak

Siapa yang tak mengenal kartun?, semua orang pasti tau dan mungkin juga sangat menyukai kartun-kartun yang ada di televisi. Tidak hanya dikalangan anak-anak saja yang menyukai film kartun, dari yang bayi, muda bahkan sampai yang tuapun pasti menyukai berbagai macam film kartun. Menurut anda apakah kartun itu membawa dampak negatif ataukah positif???. Menurut sebagain orang, kartun adalah sebuah hiburan, tontonan yang menarik dimana jika diri anda sedang merasa jenuh pasti anda akan tertawa terbahak-bahak saat menyaksikan kartun kesukaan anda. Mungkin bagi orang yang sudah dewasa mengganggap kartun hanya sebuah hiburan semata, namun taukah anda dampaknya terhadap anak kecil yang baru mengenal film kartun. Dari sekian banyak kartun tidak semua kartun membawa hal positif untuk anak kecil, justru malah kebalikannya. Contohnya saja film kartun Tom And Jerry dan Power Ranggers. Film kartun tersebut memang sangat asyik, lucu, menenggangkan, seru dan lai-lain. Namun itu semua dapat membawa dampak negatif terhadap perkembangan anak karena seorang anak akan meniru tingkah laku atau perbuatan dari film kartun yang di favoritkan. Misalnya suka berkelahi dengan temannya akibat meniru dari film kartun Power Ranggers. Kemudian suka  usil, jail, suka ngledekin temannya, dan lain sebagainya yang meniru dari tokoh kartun Tom And Jerry. Lalu bagaimana pendapat orangtua yang melihat anaknya seperti itu, melarangnya kah untuk menyaksikan film kartun, atau dengan cara yang lainnya???. Mungkin disini orangtua harus bertindak agar anaknya tidak meniru perbuatan yang tidak baik akibat meniru tokoh kartun kesukaannya. Orangtua harus mengawasi anaknya dalam menonton film, tidak hanya film kartun saja tapi film yang lainnya juga. Orangtua juga harus memberikan didikan yang baik, menunjukkan ini yang baik dan itu yang buruk, sehingga anak menjadi tau bahwa itu perbuatan baik dan buruk.

Kumpulan kata mengenai persahabatan

Sahabat bukan mereka yang menghampirimu ketika butuh, namun mereka yang tetap bersamamu ketika seluruh dunia menjauh.

Tak ada yang sempurna, sahabatpun pernah berbuat salah, tapi kamu selalu temukan sebuah alasan tuk maafkan mereka.

“Sahabat yang baik adalah orang yang sangat kita percayai dan membuat kita tenang bersamanya. Dia menjadi tempat berbagi kelelahan, berbagi kesedihan dan tidak pernah menjual rahasia diri kita”

Siapa yang ingin bersama kamu pada saat tiada satupun yang dapat kamu berikan??. Merekalah sahabat-sahabat kamu.

“Sahabat adalah dia yang tahu kekuranganmu, tapi menunjukkan kelebihanmu. Dia yang tahu ketakutanmu, tapi menunjukkan keberanianmu.”

“Sesuatu yang baik, belum tentu benar. Sesuatu yang benar, belum tentu baik. Sesuatu yang bagus, belum tentu berharga. Sesuatu yang berharga atau berguna, belum tentu bagus.”

“Sahabat selalu ada untukmu, ketika kamu punya masalah. Bahkan terkadang memberi saran yang bodoh hanya tuk lihat kamu tertawa.”


 “Teman itu seperti bintang tak selalu nampak tapi selalu ada dihati, Sahabat akan selalu menghampiri ketika seluruh dunia menjauh Karena persahabatan itu seperti tangan dengan mata Saat tangan terluka, mata menangis Saat mata menangis, tangan menghapusnya”

Suku Mentawai

Di provinsi Sumatera Barat terdapat satu suku yang memiliki banyak keunikan yaitu Mentawai. Suku Mentawai terdapat di kepulauan Mentawai yang terdiri dari pulau-pulau yaitu Siberut, Sipora, Pagai Utara dan Pagai Selatan. Dalam beberapa pandangan tentang asal usul masyarakat Mentawai, ada yang mengatakan bahwa masyarakat Mentawai berada dalam garis orang polisenia. Menurut kepercayaan masyarakat Siberut, nenek moyang masyarakat Mentawai berasal dari satu suku dari daerah Simatalu yang terletak di Pantai Barat Pulau Siberut yang kemudian menyebar ke seluruh pulau dan terpecah menjadi beberapa suku. Secara geografis, letak kepulauan Mentawai berhadapan dengan Samudera Hindia. Jarak kepulauan Mentawai dari Pantai Padang kurang lebih 100 km.  Secara turun temurun, suku Mentawai hidup sederhana di dalam sebuah Uma. Uma merupakan rumah yang terbuat dari kayu pohon, arsitektur bangunan rumah Mentawai berbentuk panggung.
Masyarakat Mentawai banyak yang tinggal di daerah kampung yang terletak di pinggir sungai pedalaman meski ada yang berada di pinggir pantai. Tiap kampung terdiri dari tiga sampai lima wilayah yang disebut perumaan, yang berpusat pada satu rumah adat yang besa. Suatu Uma merupakan bangunan yang besar dan megah panjang Uma mencapai hingga 25 m dan lebarnya berkisar 10 m. Kerangka Uma terbuat dari kayu bakau, lantainya dari batang nibung, dinding rumahnya dari kulit kayu, sedangkan atapnya dari daun sagu. Fungsi dari Uma sendiri adalah sebagai balai pertemuan umum untuk upacara dan pesta adat bagi anggota-anggotanya yang semuanya masih terikat hubungan kekerabatan menurut adat.
Menurut agama tradisional Mentawai yaitu Arat Sabulungan (arat berarti adat sedangkan sabulungan berarti bulu) seluruh benda hidup dan segala yang ada di alam mempunyai roh atau jiwa (simagre). Roh dapat memisahkan dari tubuh dan bergentayangan dengan bebas. Jika keharmonisan antara roh dan tubuhnya tidak dipelihara, maka roh akan pergi dan dapat menyebabkan penyakit. Konsep kepercayaan ini berlaku dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, kegiatan keseharian yang tidak sesuai dengan adat dan kepercayaan maka dapat mengganggu keseimbangan dan keharmonisan roh di alam.
Upacara agama dikenal dengan sebagai punen, puliaijat dimana harus dilakukan secara bersamaan dengan aktivitas manusia sehingga dapat mengurangi gangguan. Upacara dipimpin oleh para sikerei yang dapat berkomunikasi dengan roh dan jiwa yang tidak dapat dilihat orang biasa. Roh makhluk yang masih hidup maupun yang telah mati akan diberikan sajian yang banyak disediakan oleh anggota suku. Rumah adat (uma) dihiasi, daging babi disajikan dan diadakan tarian (turuk) untuk menyenangkan roh sehingga mereka akan mengembalikan keharmonisan. Selama diadakan acara, maka sistem tabu atau pantangan (kekei) harus dijalankan dan terjadi pula berbagai pantangan terhadap berbagai aktivitas keseharian. Kepercayaan tradisional dan khususnya tabu inilah yang menjadi kontrol sosial penduduk dan mengatur pemanfaatan hutan secara arif dan bijaksana dalam ribuan tahun. 
Bagaimanapun juga, sekarang kebudayaan tersebut berangsur hilang. Populasi penduduk tumbuh dengan cepat dan sumberdaya alam dieksploitasi tanpa mengindahkan peraturan tradisional sehingga berdampak menurunya daya dukung lingkungan yang menjadi tumpuan kehidupan masyarakat Mentawai.
Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Mentawai menerapkan prinsip kesederhanaan, ini terlihat dari cara berpakaian tradisional masyarakat Mentawai yang para lelakinya mengenakan Kabit yakni penutup bagian tubuh bawah yang hanya terbuat dari kulit kayu. Sementara bagian tubuh atas dibiarkan telanjang.  Sedangkan untuk para wanita, mereka menutup tubuh bagian bawah dengan memakai untaian pelepah daun pisang hingga berbentuk seperti rok. Sementara untuk tubuh bagian atas, mereka merajut daun rumbia hingga berbentuk seperti baju.
Kemudian hukum adat masyarakat Mentawai terdapat pandangan mengenai hutan dimana masyarakat Mentawai memiliki kepercayaan bahwa kawasan seperti hutan, sungai, gunung, perbukitan, laut, dan rawa memiliki penjaga yaitu mahluk halus yang disebut lakokaina. Mereka yakin bahwa lakokaina ini sangat berperan dalam mendatangkan, sekaligus menahan rezeki.
Dalam melakukan kegiatan berburu, pembuatan sampan, merambah atau membuka lahan untuk ladang dan membangun sebuah uma maka biasanya mereka melakukan secara bersama-sama oleh seluruh anggota uma dan pembagian kerja dibagi atas jenis kelamin. Setiap keluarga dalam satu uma membawa makanan (ayam, sagu, dll) yang kemudian dikumpulkan dan dimakan bersama-sama oleh seluruh anggota uma setelah selesai melaksanakan kegiatan atau upacara.
Masyarakat Mentawai bersifat patrinial dan kehidupan sosialnya dalam suku disebut "uma". Struktur sosial tradisional adalah kebersamaan, mereka tinggal di rumah besar yang disebut juga "uma" yang berada di tanah-tanah suku. Seluruh makanan, hasil hutan dan pekerjaan dibagi dalam satu uma. Kelompok-kelompok patrilinial ini terdiri dari keluarga-keluarga yang hidup di tempat-tempat yang sempit di sepanjang sungai-sungai besar. Walaupun telah terjadi hubungan perkawinan antara kelompok-kelompok uma yang tinggal di lembah sungai yang sama, akan tetapi kesatuan-kesatuan politik tidak pernah terbentuk karena peristiwa ini. Struktur sosial itu juga bersifat egalitarian, yaitu setiap anggota dewasa dalam uma mempunyai kedudukan yang sama kecuali "sikerei" (dukun) yang mempunyai hak lebih tinggi karena dapat menyembuhkan penyakit dan memimpin upacara keagamaan.

Masyarakat Mentawai memiliki dua mata pencaharian utama, yaitu berburu dan berladang. Dimana dalam berburu mereka menggunakan peralatan seperti busur dan panah, dimana alat-alat tersebut dibuat sendiri dari kayu-kayu yang ada di hutan dengan cara-cara yang tradisional dan dilumuri dengan racun buatan mereka sendiri. Dalam berladang, khususnya dalam berladang sagu, suku Mentawai juga menggunakan peralatan-peralatan tertentu.  Seperti yang kita ketahui sebelumnya, dalam menanam sagu harus disertai dengan tahapan-tahapan tertentu. Seorang warga sedang berburu dengan busur dan panah, sambil mencoba mendengarkan suara buruan. Alat-alat serta sistem teknologi mereka pun dalam berladang dapat dikatakan masih tradisional seperti: tegle, suki, lading, kampak.

Tingkeban dalam Adat Jawa dan Agama Buddha

Mungkin sudah tidak asing lagi bagi semua orang khusunya masyarakat jawa. Siapa yang tidak tahu dengan kata tujuh bulan kandungan atau dalam bahasa jawa banyak orang yang menyebutnya dengan kata “Tingkeban” atau “Mitoni”. Pasti banyak orang yang telah mengetahui tentang tingkeban itu sendiri. Namun sebenarnya apakah tingkeban itu yang sesungguhnya?.  Ya tingkeban adalah salah satu tradisi atau kebudayaan turun temurun yang ada di Indonesia dengan adat masing-masing dari daerahnya. Tingkeban atau mitoni berasal dari kata pitu yang berarti tujuh, di mana pada usia kehamilan ke tujuh bulan dan pada kehamilan yang pertaman kali tradisi mitoni ini di lakukan. Makna dari tradisi ini adalah pendidikan, bukan saja setelah dewasa namun ketika sudah ada benih yang tertanam di dalam rahim seorang ibu itu sendiri.
Tradisi ini biasanya dilakukan pada tanggal ganjil sebelum bulan purnama seperti tanggal 3,5,7,9,13, atau 15 bulan jawa, dan dilaksanakan di kiri atau di kanan rumah yang menghadap kearah matahari terbit. Hakekat yang mendasar dari tradisi tingkeban ini yaitu suatu ungkapan syukur serta permohonan kepada Yang Maha Kuasa untuk keselamatan dan ketentraman, dan biasanya diungkapkan dalam bentuk lambang yang memiliki makna tersendiri.
Konon ceritanya tingkeban berasal dari nama seorang ibu yang bernama Niken Satingkeb yang merupakan istri dari Ki Sedya, yang mempunyai 9 orang anak, namun  dari ke-9 anaknya tersebut meninggal dunia pada usia dini. Berbagai usaha telah dijalani namun tidak membuahkan hasil. Hingga suatu saat mereka memberanikan dirinya untuk menghadap kepada Kanjeng Sinuwun Jayabaya. Kemudian Kanjeng Jayabaya memberi nasihat agar menjalani beberapa ritual. Sebagai syarat utama, mereka harus rajin manembah mring Hyang Widhi laku becik,welas asih mring sapada (menyembah Tuhan Yang Maha Esa dengan khusyuk dan senantiasa berbuat baik welas asih kepada sesama). Selain itu juga harus mensucikan diri dengan mandi menggunakan air suci yang berasal dari 7 sumber air dan berpasrah diri lahir batin serta memohon kepada Gusti Allah untuk kesehatan dan kesejahteraan si bayi.
Kemudian tidak lupa juga menyertakan sesaji seperti takir plontang, kembang setaman, serta kelapa gading yang masih muda. Setelah melalui serangkaian ritual yang dianjurkan oleh Kanjeng Suwun Jayabaya , akhirnya Ki Sedya dan Niken Satingkeb mendapat momongan yang sehat dan berumur panjang. Kemudian untuk mengingat nama Niken Satingkeb yang telah melewati serangkaian ritual yang telah ditiru oleh para generasi selanjutnya hingga sekarang maka diberi nama dengan Tingkeban, dengan harapan mendapat kemudahan dan tidak ada halangan selama hamil, melahirkan, hingga si anak tumbuh dengan dewasa.
Selain tingkeban masih terdapat tiga tradisi lagi yang harus dilaksanakan selama masa mengandung yaitu tradisi Neloni (tiga bulan dari masa mengandung), Tingkeban atau Rujakan (enam bulan dari masa kehamilan), dan Procotan (delapan bulan dari masa kehamilan). Namun seiring dengan perkembangan zaman, ketiga tradisi ini diringkas secara pelaksanaannya menjadi satu yaitu Tingkeban. Walupun diringkas secara pelaksanaannya, tetapi ubo rampea atau piranti yang harus disiapkan dari tiap-tiap ritual tetap harus disediakan. Piranti itu sendiri seperti takir plontang, jajanan pasar, berbagai macam jenang, buah, kembang setaman, mayang, janur, daun dadap, daun beringin, dan masih banyak lagi piranti lainnya. Sebelum usia kandungan memasuki tujuh bulan, calon dari orang tua bayi harus menentukan hari yang baik sesuai dengan itungan jawa. Menurut itungan jawa, hari yang baik itu yang memiliki neptu genap yang jumlahnya 12 atau 16.
Upacara ini dimulai dengan acara kenduri yang dihadiri oleh tetangga, kerabat, sanak saudara dan lain-lain. Semua piranti neloni dibawa ke hadapan undangan. Setelah semua piranti dihidangkan, para sesepuh desa menjelaskan maksud dan tujuan diadakannya upacara ini dan menjelaskan makna satuper satu dari makanan yang di hidangkan. Dengan sautan dari para undangan yaitu dengan kata “nggeh” disetiap akhir kalimat yang diucapkan oleh para sesepuh, maka satuper satu makanan yang dihidangkan dijelaskan hingga usai dan dilanjutkan dengan doa, dan yang terakhir dari rangkaian acara pertama ini adalah memakan hidangan yang telah tersedia.
Selesai upacara yang pertama selesai, maka menunggu waktu yang tepat untuk melaksanakan upacara tingkeban. Prosesi tingkeban ini yang penulis anggap paling sakral karena mulai dari hari sampai jam pelaksanaanya ditentukan dan tidak boleh dilanggar. Sebelum acara dimulai sesepuh desa menata beberapa lembar kain jarik batik di tengah rumah shohibul hajat. Secangkir air putih dan kelapa muda serta sebuah sabit besar diletakkan di depan pintu. Sedangkan di sisi pintu luar tepatnya di teras rumah telah menunggu orang tua shohibul hajat dengan membawa lemper dan bumbu rujak. Setelah semua siap dan waktu pelaksanaannya tiba, kedua shohibul hajat (suami-istri) masuk ke rumah dan duduk bersanding di atas kain jarik yang telah tertata.
Sesepuh desa membaca beberapa mantra dan mengajari beberapa kalimat untuk diucapkan oleh shohibul hajat. Salah satu penggalan kalimat tersebut adalah ”Niat ingsun nylameti jabang bayi, supaya kalis ing rubeda, nir ing sambikala, saka kersaning Gusti Allah. Dadiyo bocah kang bisa mikul dhuwur mendhem jero wong tuwa, migunani mring sesama, ambeg utama, yen lanang kadya Raden Kamajaya, yen wadon kadya Dewi Kamaratih kabeh saka kersaning Gusti.”
Usai prosesi tersebut keduanya berjalan keluar rumah dengan larangan tidak boleh menengok ke belakang. Sesampainya didepan pintu, calon bapak memecah kelapa muda dengan sabit yang dibarengi dengan calon ibu menyampar cangkir. Upacara ini disebut juga upacara brojolan, yaitu memasukkan sepasang kelapa gading muda yang telah digambari Kamajaya dan Kamaratih atau Arjuna dan Sembadra ke dalam sarung dari atas perut calon ibu. Makna simbolis dari upacara ini adalah agar kelak bayi lahir dengan mudah tanpa kesulitan.
Di sisi lain calon nenek menumbuk bumbu rujak yang telah disiapkan hingga halus. Usai menyampar cangkir dan memecah kelapa muda, keduanya mandi dan kembali ke dalam rumah melalui pintu utama. Sesampainya di dalam rumah akan dilanjut dengan prosesi ganti busana. Prosesi ini dilakukan oleh calon ibu dengan tujuh jenis kain batik dengan motif yang berbeda.  Ibu akan memakai model kain yang terbaik dengan harapan agar kelak si bayi juga memiliki kebaikan-kebaikan yang tersirat dalam lambang kain.
Bumbu rujak yang telah dihaluskan oleh calon nenek tersebut selanjutnya dibawa ke dapur untuk segera dicampur dengan beberapa buah-buahan dan dihidangkan kepada para undangan. Tak lama berselang dari prosesi inti maka langsung melanjutkan prosesi terakhir yaitu procotan. Dalam prosesi ini tidak jauh berbeda dengan prosesi neloni, yaitu semua piranti dihidangkan di hadapan undangan, setelah tersaji sesepuh desa dengan di saksikan oleh undangan dengan menjawab kalimat sesepuh tersebut dengan kata “nggeh”. Seusai prosesi tersebut di akhiri dengan do’a dan memakan hidangan yang ada.
Adapun rangkaian dalam acara tingkeban diantaranya:
1.      Pembacaan Ayat Suci Al Qur’an
2.      Sungkeman yang dilakukan oleh istri kepada suami dan dilanjutkan oleh suami – istri pada orangtuanya.
3.      Siraman
       Siraman ini dilakukan kepada calon orang tua jabang bayi dengan air dari 7 sumber dan dilakukan oleh 7 orang sesepuh keluarga. Gayung yang dipakai untuk siraman ini terbuat dari kelapa yang masih ada dagingnya dan bagian dasarnya diberi lobang. Setelah siraman si calon ibu di pakaikan kain 7 warna, yang melambangkan sifat-sifat baik yang akan dibawa oleh jabang bayi dalam kandungan.
4.      Pantes-pantes (Ganti Busana 7 kali)
Dalam acara pantes-pantes ini calon ibu dipakaikan kain dan kebaya 7 macam. Kain dan kebaya yang pertama sampai yang ke enam merupakan busana yang menunjukkan kemewahan dan kebesaran. Sedangkan busana yang ke-7 melambangkan bahwa ibu yang sedang mengandung sebiknya tidak memikirkan hal yang bersifat keduniawian dan lebih baik berpenampilan bersahaja.
5.      Tigas Kendit
Calon ibu kemudian diikat perutnya (dikenditi) dengan janur kuning. Ikatan janur ini harus dipotong oleh calon ayah si bayi untuk membuka ikatan yang menghalangi lahirnya si jabang bayi. Ikatan tersebut dipotong dengan keris yang ujungnya diberi kunyit sebagai tolak bala.
6.      Brojolan
Dalam acara brojolan ini, 2 buah kelapa gading muda yang telah diberi gambar wayang (biasanya gambar Betara Kamajaya-Dewi Ratih atau Harjuna – Sembadra) dimasukkan oleh calon ayah melalui perut calon ibu dan diterima oleh nenek jabang bayi. Harapan dari acara ini adalah supaya si jabang bayi yang lahir memiliki fisik dan sifat seperti tokoh wayang tersebut.
7.      Angrem
Di sini Calon Ibu duduk di tumpukan kain yang tadi digunakan dalam acara Pantes-pantes seperti ayam betina yang sedang mengerami telurnya. Harapannya adalah agar si jabang bayi dapat lahir cukup bulan. Pada saat pelaksanaan acara ini dikumandangkannya bacaan-bacaan “Shalawat Nabi” yang diiringi alunan musik rebana.
8.      Dhahar Ajang Cowek
Di sini calon ayah duduk mendamping calon ibu di tumpukan kain dan berdua mengambil makanan yang disediakan dengan alas makan cowek (cobek)dan mereka berdua memakannya sampai habis. Harapannya adalah supaya plasenta bayi menjadi sehat sehingga si jabang bayi dapat bertumbuh dengan sehat.Calon ayah si bayi kemudian menjatuhkan tropong (alat tenun tradisional) di sela kain 7 warna yang melambangkan proses kelahiran si bayi kelak yang berjalan lancar dan sempurna.
Agama Buddha sebenarnya terdiri dari dua bagian besar. Bagian pertama adalah pelajaran kebenaran yang diberikan oleh Sang Buddha Gotama yang disebut Buddha Dhamma. Bagian kedua adalah tradisi yang berkembang pada suatu masyarakat tertentu. Apabila berbicara tentang relevansi Agama Buddha dalam menghadapi kemajuan zaman, hendaknya dapat membatasi diri membicarakan tentang Buddha Dhamma, bukan tentang tradisi. Tradisi dapat berlainan dari satu kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat lainnya. Membahas masalah tradisi tidak akan menemui titik terang. Masing-masing akan mempertahankan pendapatnya.
Padahal, kebenaran Dhamma bukan pada tradisi itu. Pembahasan Buddha Dhamma, di mana pun juga, oleh siapa pun juga, hasilnya akan dan harus tetap sama. Hal paling pokok dalam Buddha Dhamma atau Ajaran Sang Buddha adalah Empat Kesunyataan Mulia. Bila Buddha Dhamma diibaratkan suatu sistem pendidikan tingkat perguruan tinggi maka Empat Kesunyataan Mulia adalah kurikulum dasarnya. Hal ini dapat terjadi karena selama Sang Buddha mengajarkan Dhamma sampai 45 tahun lamanya, pokok ajaran Beliau selalu sama, Empat Kesunyataan Mulia. Hingga saat inipun pokok pelajaran Agama Buddha tetap dan berlaku universal. Bahkan dimasa yang akan datangpun juga sama. Sampai munculnya Buddha yang akan datangpun pasti akan mengajarkan hal yang sama. Oleh karena itu, jelaslah bahwa Empat Kesunyataan Mulia itu dapat dijadikan tolak ukur untuk membedakan Agama Buddha dengan berbagai macam tradisi.
Dalam Agama Buddha upacara untuk memperingati tujuh bulan kandungan biasanya mengundang warga setempat untuk menghadiri upacara atau selamatan tujuh bulan kandungan. Dalam peringatan tersebut keluarga menyiapkan tumpeng sebagai syarat upacara tujuh bulan kandungan, setelah selesai upacara tersebut biasanya tuan rumah yang mengadakan peringatan mengundang umat-umat dari vihara lain dan mengundang umat sekitar yang beragama Buddhis untuk membacakan doa atau parita suci. Dalam upacara tujuh bulanan tersebut biasanya mengundang Bhikkhu untuk meberi doa, setelah selesai membacakan doa atau parita-parita suci biasanya umat diberi makanan ringan dan warga tersebut sambil berbincang-bincang sambil makan yang telah di sediakan oleh tuan rumah.
Parita yang dibacakan dalam upacara memperingati tujuh bulan kandungan seperti: Pubbabhaganamakara, Tisarana, Buddhanussati, Dhammanusati, Sanghanussati, Saccakiriya Gatha, Abhaya Paritta atau Pattumo dana Paritta, Sumangala Gatha II (parita memercikan air pemberkahan).
Jadi upacara untuk memperingati tujuh bulan kandungan ialah agar bayi yang berada di dalam kandungan diberi keselamatan, agar bayi dan ibunya sehat dan tidak ada halangan apa pun dalam mengandung. Di dalam pelaksanaan upacara tersebut dibuatkan tumpeng  dan tumpengtersebut di beri doa dan dibagikan ke warga sekitar yang telah diundang untuk menghadiri upacara tujuh bulan kandungan. Dalam agama Buddha tidak ada larangan dalam tradisi karena merupakan adat dari masing-masing setiap suku.



Referensi
Tjakraningrat, K.P. Harya Atassadhur Adimmakna. Yogyakarta:Soemodidjaja Mahadewa, 1880.
Gunasasmita. Kitab Pribmon Jawa Serbaguna. Yogyakarta: Soemodidjaja Mahadewa, 2009

Lombard, Denys. (2008). Nusa Jawa: Silang Budaya. Jakarta PT. Gramedia Pustaka Utama

Minggu, 18 Januari 2015

Gue Sadar ini Vipaka

Manusia itu pasti tak luput dari yang namanya dosa, setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan baik itu kesalahan besar ataupun kesalahan kecil, masalah besar atau kecil pasti akan menghasilkan suatu hasil yang akan di dapat entah itu pada kehidupan saat ini maupun kehidupan yang akan datang. Contohnya ajha ya kayak gue ini lah, mungkin ini semua adalah hanya bagian dari hasil perbuatan gue yang udah pernah gue lakuin entah itu di kehidupan masa lalu atau di kehidupan sekarang ini. Sejujurnya gue udah nggak betah dan nggak tahan ngadepiin semua masalah ini yang datang bertubi-tubi tapi ya mau gimana lagi gue nggak bisa lari dan ngehindar dari masalah ini, cukup dengan menyadarinya saja dan anggep ajha ini adalah jalan buat menuju kesuksesan dan kedewasaan buat diri gue. Awal mulanya gua sangat benci dengan ini semua, kenapa ini semua harus terjadi sama gue, gue nggak bisa trima ini semua, yang sampe pada akhirnya gua sadar bahwa ini adalah bagian dari vipaka gue. Gue kenal apa itu vipaka sejak gue blajar mendalami agama Buddha itu sendiri. Sebelumnya gue nggak ngerti tentang itu semua, yang gue lakuin dulu adalah gue nggak bisa trima akan semua ini. Mungkin bagi loe semua yang menyalahkan keadaan loe saat ini adalah salah besar karna keadaan yang saat ini sedang dijalani merupakan bagian dari vipaka atau hasil dari perbuatan baik di masa lalu maupun masa sekarang. :)

Sabtu, 17 Januari 2015

Mensiasati Kebaya

Siapa bilang kebaya itu norak? Kebaya merupakan pakaian tradisional yang khas bagi perempuan Indonesia. Sebelum masuknya kebaya ke Indonesia, wanita tradisional  hanya mengenakan pakain bermodel  kemben yang digunakan untuk pakain sehari-hari. Pada dasarnya kebaya adalah blus tradisional yang dikenakan oleh para wanita pada zaman dulu, dimana kebaya terbuat dari bahan yang tipis yang dipadukan dengan kain batik atau dengan pakaian rajutan tradsional lainnya seperti songket dengan motif wana-warni. Pada jaman modern ini siapa sih yang tidak mengenal  kebaya???
Salah satu karya Indonesia ini memang selalu menjadi primadona, khususnya untuk para wanita, tidak hanya dibumi pertiwi, akan tetapi desain kebaya yang cantik dan elegan juga telah membius mata dunia. Zaman dahulu kebaya hanya  dapat dipadukan dengan kain batik, akan tetapi kebaya yang  dimodifikasi  sudah dapat dipadukan dengan jins ataupun rok. Kebaya sering dikaitkan dengan banyak momen kemasyarakatan yang mencirikan nilai tradisional dan nasionalisme, seperti sebagai pakaian pernikahan, pakaian pertemuan (formal) dan juga acara penting lainya. Beberapa tips yang perlu diperhatikan dalam memilih atau membuat kebaya:
  1. Jika anda ingin membuat kebaya, ada baiknya disesuaikan dengan kantong anda,
  2. Anda bisa membeli yang sudah jadi untuk memudahkan anda atau bisa juga memesan pada penjahit kebaya,
  3. Jika ingin terlihat feminim, bisa menggunakan model kebaya modern yang simple dan sederhana,
  4. Bagi anda yang memiliki dada kecil, anda dapat menyiasatinya dengan menambah detail  atau payet pada bagian depan,
  5. Untuk anda yang mempunyai tubuh kurus, cocok untuk menggunakan kebaya dengan gaya kerah sanghai dan tambahan payet.
Apabila kita pandai dalam menyiasati gaya dan model  kebaya yang akan kita kenakan, maka kebaya bukanlah sesuatu yang norak, akan tetapi kebaya akan mejadi aset besar bagi wanita Indonesia supaya terlihat cantik dan elegan tanpa mengurangi ciri khas sebagai wanita Indonesia. 

Lagu Mempengaruhi Anak Kecil

Zaman semakin maju dan tekhnologi pun semakin berkembang. Tentu telah diketahui oleh banyak orang mengenai perkembangan zaman itu sendiri, contohnya saja seperti lagu. Siapa di dunia ini orang yang tak mengenal lagu bahkan anak kecil saja sudah mengenal lagu dan mereka pun mampu untuk menghafalnya. Tentu banyak lagu yang sudah tidak asing lagi di kuping para pendengar terutama lagu percintaan. Tau kah anda bahwa anak kecil sekarang sudah sangat terpengaruh sekali dengan lagu-lagu percintaan, patah hati dan lain sebagainya. Siapa orang yang tidak mengenal lagu yang berjudul “Sakitnya tuh di sini”. Tentu saja semua orang telah mengetahui lagu itu mulai dari anak-anak sampai ke orangtua bahkan kakek dan nenek, pasti tau lagu itu dan hafal dengan liriknya.
Sebenarnya sangat tidak bagus sekali dan sangat disayangkan jika anak kecil menyanyikan lagu-lagu tersebut, bahkan sampai menghafalnya. Seharusnya anak kecil itu mendengarkan lagu anak-anak kecil yang sekarang sangat sulit untuk mencarinya, bukan mendengarkan lagu percintaan seperti hal diatas. Coba perhatikan sekeliling anda, apakah anak kecil yang anda jumpai mengenal lagu anak-anak???, dari sekian banyak anak kecil yang anda jumpai mungkin hanya beberapa diantara mereka yang pernah mendengarkan lagu anak-anak dan sisanya mereka tidak mengerti lagu anak-anak.

Sungguh hal yang sangat memprihatinkan sekali, perkembangan yang terjadi di dunia ini khususnya di Indonesia sendiri. Karena anak-anak tersebut yang masih munyil, lucu, yang tidak mengerti tentang percintaan seharusnya mendengarkan lagu anak-anak bukan lagu tentang percintaan. Bagaimana kedepannya bangsa Indonesia ini jika anak kecil saja sudah terpengaruh seperti itu. Apakah indonesaia akan menjadi baik ataukah buruk???.
Hal itu yang harus di perhatikan saat ini baik dari pemerintah maupun musisi-musisi Band di mana seharusnya para musisi Band dapat menciptakan lagu anak-anak yang sesuai dengan umur mereka.

Jumat, 09 Januari 2015

Seorang Teman

Seorang teman yang baik adalah teman yang dapat membantu temannya jika temanya dalam kesulitan maupun sedang ada masalah, teman yang selalu ada untuk anda baik dalam keadaan suka maupun duka. Mencari seorang teman sangatlah mudah, cukup hanya dengan berkenalan dengan orang yang tidak dikenal kemudian berkenalan dan setelah berkenalan maka itu adalah teman yang baru anda kenal. Namun saat ini banyak sekali dijumpai bahwa teman itu tidak seperti itu. Datang di saat butuh dan pergi di saat sudah tidak membutuhkan bantuan lagi, mencari anda disaat kesulitan dan pergi meninggalkan anda disaat tidak membutuhkaanya lagi. Ibarat kata seperti “Habis manis sepah di buang”. Padahal anda selalu ada untuknya, selalu membantunya, mencarikan solusi ketika ia ada masalah. Namun apakah balasan dari teman anda, tidak ada ucapan terimakasih dari mulut teman anda. Sebenarnya anda tidak membutuhkan balasan atau imbalan atas apa yang anda lakukan terhadap teman anda itu, namun anda hanya menginginkan pengertiannya saja, tidak lebih dari itu. Apakah itu yang di namakan sebuah pertemanan??? Apakah anda setuju dengan hal seperti itu “habis manis sepah dibuang???. Pasti dari sekian juta orang di dunia ini sangat tidak setuju dengan hal tersebut, karena tentunya itu akan membuat diri anda sakit hati atas apa yang telah diperbuat oleh teman anda. Namun tidak semua orang juga berfikiran seperti itu, karena setiap orang memiliki pendapat yang berbeda-beda, ada yang beranggapan biasa saja, ada juga yang cukup dengan menyadarinya. Terkadang ada juga orang yang sampai jengkel bahkan membencinya karena perbuatannya sudah tidak bisa di tolerir lagi. Seperti apa yang telah di sampaikan oleh sang Buddha bahwa, tetaplah berbuat baik tebarkanlah cinta kasih kepada semua makhluk meskipun terhadap orang yang membenci atau orang yang di benci sekalipun. Lakukanlah hal itu maka hidup anda akan bahagia, dan jadikanlah hal tersebut sebagai pelajaran agar anda dapat memilih mana teman yang baik atau teman yang hanya datang disaat membutuhkan bantuan.

Sekolah Tinggi Agama BUddha Negeri Sriwijaya

Kampus Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya yang terletak di daerah Serpong Tangerang Banten yang merupakan Kampus sekolah agama Buddha yang telah diresmikan oleh Pemerintah pusat. Kampus ini memiliki dedikasi yang sanagt tinggi, tidak hanya dalam segi keagamaan namun kampus ini juga mengembangkan seni budaya seperti gamelan, angklung, seni tari, dan masih banyak lagi yang terdapat didalam kampus tersebut. Meskipun kampus ini dulunya terletak didaerah yang sangat terpencil, jauh dari perkotaan dan masih banyak hutannya namun banyak orang dari berbagai daerah bahkan dari Sabang sampai Merauke yang ingin melanjutkan kuliahnya di kampus tersebut. Bukan suatu hal yang disayangkan karena saat ini kampus tersebut berada di kota pendidikan karena disekitaran kampus sudah berdiri gedung-gedung untuk perkuliahan, bahkan saat ini sedang didirikannya sebuah mol yang sangat besar yaitu Aeon. Kampus ini memiliki gedung yang sangat megah, mewah, rapih, bersih, dan merupakan kawasan dilarang untuk merokok. Tidak hanya gedungnya saja yang megah, rapih dan bersih namun para dosen serta mahasiswanya juga berpenampilan sangat baik, rapih serta sopan. Dosen di kampus ini sangatlah ramah terhadap para mahasiswa maupun antar dosen, berpendidikan luas, terampil, inovasi, dan selalu memotivasi para mahasiswanya agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Para mahasiswanyapun tidak mau kalah dengan para dosennya, mereka selalu mengadakan acara untuk mengembangkan bakat dari masing-masing mahasiswa, membuat kreatifitas atau sesuatu yang baru untuk mengembangkan kampus tersebut serta mahasiswa itu sendiri. Mahasiswa dikampus tersebut memiliki berbagai bakat serta memiliki potensi yang tinggi dan mampu menerima materi perkuliahan dengan baik. Pada tahun ini kampus tersebut mendapat juara umum Mahaniti Lokha Dhamma untuk kedua kalinya, meskipun tahun kemarin tidak mendapat kesempatan untuk membawa pulang juara umum tersebut. Dari sekian banyak kampus agama Buddha yang ada di Indonesia, hanya kampus ini yang lebih baik di antar kampus-kampus agama Buddha lainnya yang ada di Indonesia. Sungguh merupakan kampus yang bagus serta sangat berpendidikan bukan????

Selasa, 06 Januari 2015

Arti sahabat

Pada setiap kehidupan seseorang pasti akan membutuhkan teman yang bisa diajak untuk saling berbagi disaat suka maupun duka. Sahabat memiliki peranan yang membuat hidup menjadi lebih berwarna. Tetapi kehadiran sahabat bukan untuk menggantikan pasangan kekasih anda. Saat anda memiliki teman yang baik, bukan hadiah, bingkisan maupun kado, melainkan perhatian dan kesabaran yang mereka inginkan. Terkadang sahabat juga butuh didengarkan baik itu suka maupun duka. Jadi apabila anda memiliki sahabat maka berikan waktu yang cukup untuk mendengarkan keluh kesah yang mereka rasakan. Seorang sahabat akan membantu anda dalam menyelesaikan suatu masalah.  Begitu juga dengan sang sahabat, mereka ingin melakukan hal yang sama, membagi cerita-cerita lucu yang membuat kedekatan dengan sang sahabat. Apa yang dilakukan untuk teman terkadang melelahkan bahkan menjengkelkan, tetapi itu yang membuat persahabatan memiliki nilai yang indah. Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikinalah sahabat menajamkan sahabatnya. Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur-disakiti, diperhatikan-dikecewakan, didengar-diabaikan, namun semua itu tidak pernah sengaja untuk dilakukan sengan tujuan kebencian. Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihsayangnya ia memberanikan diri untuk menegurnya. Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat membutuhkan bantuan baru memberikan perhatian , seharusnya sahabat berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya. Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak orang yang telah meraskan indahnya persahabatan, namun ada juga yan g bagitu hancur karena dikhianati sahabatnya. Hancurnya persahabatan disebabkan oleh beberapa hal diantaranya: masalah bisnis, ketidakterbukaan, kehilangan kepercayaan, perubahan perasaan anatar lawan jenis, dan ketidaksetiaan. Tetapi penghancur persahabatan ini telah berhasil dipatahkan oleh sahabat yang teruji kesetiaanya.

Mempunya satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan dirinya sendiri. Ingatlah kapan terakhir kali anda berada dalam kesulitan. Siapa yang berada di samping anda?, Siapa yang mengasihi anda saat anda merasa tidak dicintai?, Siapa yang menjadi tameng untuk urusan rahasia anda, diwaktu ada masalah dengan keluarga anda?, Siapa yang bersama dengan anda saat tidak ada satu orangpun yang membantu anda?. Mereka semua adalah sahabat-sahabat anda, jadi hargai dan peliharalah persahabatan anda dengan baik. J

Minggu, 04 Januari 2015

Pentingnya seorang sahabat

Sahabat adalah seseorang yang dapat dipercaya, bisa diajak bercerita tentang masalah yang sedang dihadapi, ada di saat saling membutuhkan, bahkan pada saat tidak di butuhkanpun sahabat selalu ada disamping untuk selalu menemani. Seorang sahabat sejati sangat sulit untuk dicari karena memang benar-benar sangat sulit mungkin hanya ada satu diantara 10 orang. Teman adalah seseorang yang di kenal dan bisa di jumpai disaat tertentu  dan tidak selamanya juga dapat di jumpai. Mencari teman itu sangatlah mudah hanya dengan menemui orang yang tidak dikenal lalu mengajaknya untuk berkenalan dan ketika sudah berkenalan maka sudah di anggap sebagai teman. Sahabat adalah seseorang yang dapat membuat tersenyum ketika sahabatnya sedang sedih atau sedang di rundung masalah. Yupszz, rasanya tidak berlebihan jika keberadaan seorang sahabat sangat istimewa, ia menjadi zat penting yang memberi warna dalam menghadapi kehidupan ini. So, punya sahabat bukan lagi sebuah keharusan melainkan kebutuhan, pasti anda setuju bukan?. Sebab punya sahabat itu nggak ada ruginya karena seorang sahabat akan membuat hari-hari anda akan lebih hidup bermakna. Sahabat itu bisa menjadi teman curhat, nggak ada istilah stress ketika sedang di rundung masalah, seberat apapun masalah itu kalau punya sahabat ia pasti akan menghibur.  Dalam hal ini sahabat bisa menjadi tempat berbagi cerita, teman curhat yang nyaman, bisa mengungkapkan semua apa yang dirasakan selain kepada keluarga ataupun dengan pacar. Sahabat seperti dewa penolong yaitu siap membantu dan dapat memberikan saran namun bukan berarti setiap ada masalah harus lari ke sahabat, yang paling baik yaitu dengan menyelesaikannya dengn sendiri. Sahabat itu orangnya nyambung untuk diajak ngobrol, enak diajak diskusi, teman berbincang yang menyenangkan dan semua itu dapat tercapai jika bisa saling mengenal kepribadiannya masing-masing serta saling menerima satu dengan yang lainnya. sahabat itu seperti tubuh, bila salah satu dari tubuh ini sakit, maka yang lain akan merasakan sakit. Misalnya kaki yang tersandung oleh batu, pasti dengan mulut akan refleks untuk mengucapkan kata “aduh”, tangan langsung mengusap dan mengobatinya, tanpa diminta ataupun disuruh demikian juga seorang sahabat ia akan memiliki kesadaran diri kalau sahabatanya sedang dalam kesulitan, dan semua itu dilakukan atas dasar keikhlasan bukan paksaan apalagi pamrih, yaa seperi itu lah sahabat. Maka dari itu cobalah cari seorang sahabat yang memang benar-benar dapat mengerti satu sama lain.
#best friends forever

Sahabat sejati

Timbal balik antara orang tua terhadap anak dan sebaliknya.

Telah diketahui bahwa orang tua memiliki peranan yang sangat penting dalam menjaga dan merawat ananknya. Seorang ibu akan menjaga kandungannya dengan baik demi buah hatinya agar tidak terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan. Orang tua akan menjaga dan mandidik anaknya agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Dimana orang tua menginginkan anaknya jika ia sudah tumbuh menjadi dewasa menjadi seseorang yang sukses dan dapat membahagiakan orang tua serta pasangan hidupnya kelak. Seorang anak juga harus mengetahui betapa besar perjuangan serta pengorbanan orang tuanya untuk merawatnya hingga ia tumbuh menjadi orang yang sukses merawatnya pagi siang dan malam tanpa mengenal lelah demi anaknya, bekerja siang dan malam agar dapat memenuhi kebutuhan anaknya. Orang tua tidak akan pernah menyalahkan bahkan memarahi anaknya, jika orang tua memarahi anaknya pasti karena ada sebabnya dan orang tua tidak menginginkan sesuatu yang buruk terjadi pada anaknya. Dalam agama Buddha terdapat sutta yang membahas tentang timbal balik antara orang tua dengan anak dan anak dengan orang tua yaitu Sigalovada Sutta dalam Diggha Nikaya, Patika Vagga. Isi dari Sigalovada Sutta itu sendiri yaitu:

1.    Orang tua yang memperlakukan anaknya dengan 5 cara, yaitu:
a.    Orang tua akan mencegah anaknya untuk berbuat jahat;
b.    Orang tua akan mendorong anaknya untuk melakukan perbuatan baik;
c.    Orang tua akan melatih anaknya dalam suatu profesi kepandaian;
d.  Orang tua akan mencarikan paqsangan yang pantas, terbaik dan sesuai untuk ananknya;
e.  Orang tua kan menyerahkan warisan kepada anaknya pada waktu yang tepat.
2.    Seorang anak yang harus memperlakuakn orang tua nya dengan 5 cara, yaitu:
a.   Dahulu aku di rawat oleh orang tua, sekarang aku akan merawat orang tua;
b.   Aku akan memikul beban kewajiban orang tua;
c.   Aku akan mempertahankan keturunan dan tradisi keluarga;
d.   Aku akan menjadikan diriku pantas menerima warisan;
e. Aku akan melakukanperbuatan baik dan upacara agama setelah mereka meninggal dunia.
Demikianlah apa yang telah di sampaikan oleh Sang Buddha di dalam Sigalovada Sutta, di mana terjadi timbal balik antara orang tua dengan anak dan anak dengan orang tua. Maka dari itu sebagai seorang anak harus selalu mengingat kebajikan serta pengorbanan apa yang telah di lakukan orang tuanya dan jangan sampai orang lain yang merawatnya pada saat masa tuanya. 

Sabtu, 03 Januari 2015

meresensi sebuah buku

Motivasi untuk para Pemimpin
Judul resensi buku di atas yaitu “Motivasi untuk para Pemimpin” yang di ambil dari buku “The Leadership Wisdom dengan sub judul Inspirasi untuk Meningkatkan Potensi Kepemimpinan Anda”. Buku ini di karang oleh bapak Paulus Winarto yang di terbitkan oleh Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia – Jakarta dengan tebal buku mulai dari halaman I-XII dan 1-226. Buku ini di cetak sebanyak tiga kali yaitu cetakan pertama pada bulan Maret 2005, cetakan kedua bulan Maret 2006, dan cetakan ketiga bulan Oktober 2008.
Buku ini ditulis oleh Bapak Paulus Winarto. Beliau adalah pemegang 2 rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI), yakni sebagai pembicara seminar yang pertama kali berbicara dalam seminar di angkasa dan penulis buku yang pertama kali bukunya diluncurkan di angkasa, dalam penerbangan Jakarta-Bangkok, 4 April 2005. Beliau adalah putra kelahiran Sorong, tanah Papua, 17 Agustus 1975 banyak menimba ilmu kepemimpinan dari guru kepemimpinan Dr. John C. Maxwell. Beliau disertifikasi dan terlibat aktif dalam program Million Leaders Mandate yang diadakan oleh EQUIP (organisasi yang didirikan Dr. John C. Maxwell) untuk menciptakan satu juta pemimpin di seluruh dunia.
Beliau adalah alumnus jurusan Teknik Kimia dari Universitas Khatolik Parahyangan Bandung dan pernah berkarya sebagai wartawan, praktisi public relation dan praktisi pemasaran.  Beliau dijuluki sabagai “manusia kompleks” oleh guru marketing yaitu Hermawan Kartajaya. Beliau juga dikenal sebagai trainer, pembicara seminar, dosen, tamu di berbagai perguruan tinggi, dan penulis sejumlah buku motivasi dan pengembangan diri best seller. Beliau mendirikan lembaga pelatihan nonprofit HOT MINISTRY dengan target 100.000 anak muda di negeri ini agar dapat menjadi generasi yang membawa dampak signifikan bagi kemajuan bangsa. Moto hidupnya adalah “Hidupmu akan terus berBUAH sepanjang engkau memiliki hubungan dengan Yang Mahakuasa, bersedia untuk senantiasa berubah kea rah yang lebih baik dan mendapatkan dukungan orang yang tepat”.
Beliau telah banyak sekali menulis buku, diantaranya “Be Strong, First Step To Be An Entrepreneur, The Power Of Hope, Ketika Ia Menyapaku, Hidup yang Berbuah, Melejit Diusia Muda, Melangkah Maju Dimasa Sulit dan masih banyak lagi buku yang telah di tulis oleh beliau yang kebanyakan isinya berupa motivasi untuk para pembacanya.
Buku ini memberikan berbagai motivasi bagi para pemimpin untuk mencapai sebuah kesuksesan serta mencapai tujuan yang diinginkan. Seseorang yang ingin menjadi sukses butuh perjuangan yang sangat keras, jika jatuh dan tidak bangkit lagi maka itu bukan dari sebuah kesuksesan namun keputusasaan. Berikut Ini terdapat beberapa contoh motivasi bagi para pemimpin untuk menjadi sukses yang ada di dalam buku tersebut, seperti Kepemimpinan adalah pengaruh. Jadi maksut dari motivasi tersebut adalah seorang pemimpin membawa pengeruh besar terhadap bawahannya, jika seorang pemimpin tidak bekerja dengan baik maka apa yang diinginkan tidak akan pernah tercapai apalagi unutk kesempurnaan, karena itu semua sangat jauh. Untuk tercapainya sesuatu juga memerlukan kerjasama antar tim, jika tidak tejadi kerjasam antar tim yang baik maka hal itupun tidak akan pernah terwujud.

Sebenarnya isi dari buku ini sangat bagus dan baik, mulai dari segi cover, gambar, sampul buku sangat baik dan rapih. Buku ini sangat baik sekali karena berisi mengenai motivasi agar seseorang yang telah jatuh dalam menngapai sesuatu hal yang diinginkan dapat bangkit kembali setelah membaca buku ini.  Banyak hal yang di dapat setelah membaca buku ini seperti memotivasi dirinya sendiri, dapat memotivasi orang lain, menjadi lebih semangat untuk menggapai sesuatu hal yang diinginkan dan masih banyak hal laiinya. Namun, hal yang sedikit disayangkan yaitu terdapat cerita pendek yang kemudian dilanjutkan dengan motivasi tanpa penjelasan sama sekali, jika seseorang tidak membacanya dengan cermat dan teliti maka ia tidak akan tau makna dari motivasi tersebut. Seharusnya sedikit dijelaskan makna dari motivasi tersebut agar para pembacanya dapat mengerti makna tersebut.

menganalisi sebuah jurnal

Analisis Jurnal Ilmiah
Pembinaan Kehidupan Beragama Lanjut Usia Di Panti Sosial Syekh    Burhanuddin Kabupaten Padang Pariaman, yang di tulis oleh Suhanah (Peneliti pada Puslitbang Kehidupan Keagamaan, Badan Litbang dan Diklat Departemen Agama)
a.    Latar Belakang
Dalam Undang-Undang Dasar 1945 telah disebutkan bahwa orang lanjut usia telah diberikan kesejahteraan, dan memiliki hak yang sama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pemerintah memberikan suatu bentuk penghormatan kepada para lanjut usia dengan memberikan pelayanan keagamaan, kesehatan, bantuan sosial, perlindungan sosial dan lain-lain. Banyak sekali masalah umum yang dirasakan oleh para lanjut usia seperti menurunnya kemapuan jasmani, rohani, dan sosial sehingga menjadi salah satu beban untuk anaknya. Masalah tersebut menjadi faktor utama yang kerapkali membuat sebagian anak menitipkan orang tuanya ke panti sosial.
Pada tahun 2000 Puslitbang Kehidupan Keagamaan melakukan penelitian tentang pembinaan keagamaan dengan sasaran orang lanjut usia di panti jompo. Hasil dari penelitian tersebut antara lain untuk melakukan pembinaan keagamaan terhadap para lanjut usia, karena belum adanya pedoman khusus tentang pembinaan keagamaan bagi para lanjut usia. Kemudian pada tahun 2008 melakukan penelitian lanjutan dengan judul Pembinaan Kehidupan Beragama Lanjut Usia di Panti Sosial Tresna Wredha (PSTW). Hal ini di lakukan karena melihat jumlah lanjut usia dari tahun ketahun yang terus meningkat dan membutuhkan penanganan pelayanan yang lebih baik serta kebijakan pemerintah dalam pembinaan keagamaan untuk kesejahteraan sosial dan spiritual. PSTW itu sendiri adalah wadah yang memberikan pelayanan dan perawatan jasmani, rohani, dan sosial serta perlindungan untuk memenuhi kebutuhan lanjut usia.
Adapun masalah-masalah yang muncul di dalam penelitian yaitu bagaimana pola kehidupan beragama di Panti Sosial Syekh Burhanuddin, apa saja faktor pendukung dan penghambat, dan bagaimana implementasi dalam kebijakan pemerintah dan peraturan perundang-undangan?
b.    Metodologi
Penelitian ini menggunakan studi kasus dengan pendekatan kualitatif dengan tujuan untuk mempelajari secara intensif mengenai unit sosial tertentu yang meliputi individu, kelompok, lembaga, dan masyarakat. Dalam studi kasus dilakukan penggalian data secara holistik dan menganalisis secara intensif interaksi faktor-faktor yang terlibat di dalamnnya. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, pengamatan, dan telaah dari buku serta laporan hasil penelitian dari dokumen yang ada di panti sosial.
c.    Kerangka Pemikiran
Setelah menemukan hambatan serta kendala yang sudah dihadapi, juga telah memberi keberhasilan yang nyata seperti membaiknya kondisi kehidupan sosial masyarakat dan kesehatan. Dengan keberhasilan tersebut maka usia harapan hidup mengalami peningkatan. Dengan adanya usia harapan hidup yang mengalami peningkatan maka para lanjut usia memerlukan bantuan peningkatan kesejahteraan sosila serta pembinaan kehidupan beragama. Pembinaan yang dimaksudkan mencakup kebijakan, koordinasi, penyuluhan, pembinaan dan bimbingan, pemberian bantuan, perizinan serta pengawasan. Terdapat aspek yang diteliti dalam kajian ini yaitu sejarah panti, bantuan yang telah diterima, struktur kepengurusan, jumlah dan profil lanjut suai, persyaratan penerimaan lanjut usia, materi pembinaan, dan lain-lain.
d.    Pembahasan
Panti Sosial Tresna Werdha Syekh Burhanuddin beralamat di desa Tanjung Ulakan Kecamatan Ulakan Tapakis Kabupaten Padang Pariaman Sumatera Barat yang berdiri pada tanggal 12 Desember 1996 atas ide para pengurus Yayasan Pondok Pesantren Luhur Syekh Burhanuddin. Ide ini timbul ketika melihat banyak para lanjut usia yang harus dibantu karena mereka ditinggalkan oleh anak-anaknya yang pada merantau untuk mencari nafkah sehingga mereka dititipkan ke panti dengan alasan faktor ekonomi dan tidak mau melihat orang tuanya hidup dalam kesendirian. Tujuan didirikannya Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Syekh Burhanuddin yaitu untuk menyatukan para lanjut usia yang hidupnya kesepian dan terlantar, dikarenakan keluarganya tidak bisa mendampingi dan melayaninya dengan baik, sehingga mereka dapat hidup dengan nyaman dan senang bisa hidup bersama.
Sepanjang berdirinya Panti Sosial ini, sudah beberapa kali mendapatkan beberapa bantuan dari berbagai pihak dan donatur serta para perantauan yang telah sukses. Pada tahun 2000 mendapat bantuan dari Menteri Sosial untuk membangun rumah, namun setelah diteliti ternyata pembangunan rumah belum selesai karena kekurangan biaya. Kemudian pada tahun 2004 mengajukan proposal permohonan kepada Dinas Sosial Kabupaten Padang Pariaman untuk keperluan para lansia berupa sembako. Selanjutnya pada tahun 2007 menerima bantuan dari Kantor Sosial Kabupaten Padang Pariaman yang digunakan untuk biaya operasional, uang jajan lansia, bantuan dana perorang, dan uang honor kepada pangurus panti. Namun tidak semua mendapatkan honor kecuali orang tertentu dan selain honor tersebut diberikan satu tahun sekali dengan jumlah biaya keseluruhan. Adapun persyaratan bagi lansia untuk bisa diterima di Panti Sosial Syekh Burhanuddin yaitu bisa mandi sendiri, mencuci pakaian sendiri, masak bersama-sama lansia, dan makan dan minum sendiri.
Adapun faktor pendukung dan penghambat dalam Panti Sosial Syekh Burhanuddin, diantaranya:
A.   Faktor Pendukung
1.    Tenaga Pembina Keagamaan lansia tidak mengalami kendala karena Panti ini lahir dari Pondok Pesantren di mana pondok ini melahirkan para kyai yang bertugas memberikan ceramah keagamaan.
2.    Keikhlasan dari para pengurus yang mendapatkan honor yang tidak sesuai dengan tenaganya.
3.    Para lansia tidak banyak tuntutan walaupun diberi makan dengan tidak memenuhi standar 4 sehat 5 sempurna.
4.    Implementasi peraturan perundang-undangan tentang lansia dilaksanakan oleh Bupati Kabupaten Padang Pariaman beserta jajarannya.
B.   Faktor Penghambat
1.    Masih minimnya bantuan yang diterima oleh panti, sehingga mengakibatkan belum terpenuhinya standar kehidupan yang layak.
2.    Belum ada koordinasi antara panti dengan pihak Departemen Agama RI, Pemerintah di Provinsi Sumatera Barat dalam hal pembinaan Kehidupan Beragama lanjut usia.
3.    Sarana dan Prasarana yang ada di Panti Sosial Syekh Burhanuddin belum memadai.
e.    Kesimpulan dan Saran
Setelah dilakukan penelitian dengan adanya sedikit perubahan serta bantuan dari berbagai pihak, maka para lanjut usia menjadi sejahtera, dan dapat hidup rukun satu dengan yang lainnya. Pembinaan Kehidupan Beragama lansia di panti sosial selama ini sudah dilakukan dengan baik, meskipun pelaksanaannya masih dilakukan bersamaan dengan kegiatan yang ada di Yayasan Pondok Pesantren Luhur Syekh Burhanuddin. Meskipun pola pembinaan keagamaan belum ada, tetapi yang berjalan selama ini mengikuti pola yang di programkan oleh Yayasan Pondok Pesantren.
Adapun saran yang perlu dilakukan untuk membuat panti tersebut menjadi lebih baik dari yang sekarang, yaitu:
a) Perlu adanya kerjasama antara masing-masing instansi terkait dalam hal pembinaan keagamaan lanjut usia
b)  Perlunya keperdulian Bupati Kabupaten Padang Pariaman terhadap para lansia yang perlu dipertahankan terus menerus.
c)  Perlu adanya kebijakan pemerintah tentang pembinaan kehidupan beragama lanjut usia yang perlu payung hukum.
f.     Kritik Penulis
Penelitian dengan judul Pembinaan Kehidupan Beragama Lanjut Usia di Panti Sosial Syekh Burhanuddin Kabupaten Padang Pariaman yang di tulis oleh Suhanah sangatlah baik, karena menggunakan metode yang tepat, dan cermat. Sementara itu, data yang disajikan sangat memadai untuk mendukung kesimpulan penelitian tersebut. Penulis menyajikan hasil penelitian dengan jelas, singkat dan padat serta menggunakan bahasa yang baik dan benar sehingga dapat dimengerti oleh banyak khalayak umum.

Kamis, 01 Januari 2015

Pengaruh Perkembangan Zaman dan Tekhnologi

Zaman semakin berkembang, tekhnologi pun semakin maju dan berkembang. Namun tau kah anda bahwa perkembangan zaman dan tekhnologi membuat semua orang hanyut ke dalam perkembangan zaman tersebut. Pada saat ini banyak orang yang terpengaruh oleh perkembangan zaman yang tidak hanya dialami oleh golongan anak muda dan orang tua namun anak kecil saat ini sudah terpengaruh oleh perkembangan zaman dan tekhnologi. Banyak sekali dampak negatif yang di dapatkan dan pengaruh negatif bagi anak-anak kecil. Sebagian besar orang menyalahgunakan perkembangan zaman dan tekhnologi yang ada seperti youtube, facebook, twitter, game online, dan masih banyak lainnya. Youtube yang seharusnya di gunakan sebagi media untuk melihat video, film ataupun untuk melihat berita teraktual namun disalahgunakan untuk menyaksikan nideo-video porno yang banyak di saksikan oleh masyarakat luas dan anak-anak. Youtube juga seharusnya dapat di gunakan untuk mengupload kreatifitas ataupun bakat seseorang agar mereka dapat mengembangkan bakat mereka namun yang terjadi pada ada saat ini yang di upload adalah video-video yang tidak penting seperti video porno, video kekerasan, bahkan video untuk mempermalukan dirinya sendiri. Sungguh suatu hal yang sangat disayangkan sekali. Video semacam itu sangat berdampak negatif bagi anak-anak yang menyaksikannya terutama bagi anak yang kurang mendapatkan kasihsayang dan perhatian dari orang tuanya. Seorang anak dapat melakukan hal-hal yang buruk akibat apa yang ia lihat dan saksikan bahkan seorang gurupun dapat melakukan tindakan yang jahat terhadap anak muridnya seperti malakukan kekerasan bahkan menyodomi anak muridnya sendiri di mana yang seharusnya memberikan suatu pembelajaran yang baik justru malah memberikan hal yang buruk. Lalu dengan hal yang seperti itu, apa tanggapan kalian mengenai dampak negatif dari perkembangan zaman dan teknologi yang disalahgunakan oleh masyarakat?.
Seharusnya masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh perkembangan zaman dan tekhnologi, bukan tekhnologi yang menguasai diri ini namun diri ini yang harus menguasai tekhnologi dan harus pandai dalam memilah-milah perkembangan zaman, mana yang dapat diterima dan mana yang seharusnya tidak diterima.