Selasa, 16 September 2014

kehidupan

Kehidupan adalah dunia, dunia yang penuh dengan harapan, tempat berkhayal, serta tempat untuk angan-angan agar diri ini menjadi lebih baik. Namun kehidupan di dunia ini tidak seindah apa yang kita bayangkan, tidak seperti apa yang ada di dalam pikiran ini. Kehidupan di dunia ini sangatlah kejam, penuh tantangan serta rintangan, datangnya masalah yang silih berganti, tapi dengan adanya hal itu menjadikan diri ini tumbuh dengan baik dan dewasa dalam menghadapi setiap masalah yang ada di muka bumi ini. Terkadang diri ini selalu mengeluh terhadap setiap masalah yang datang, namun apa daya diri ini tak bisa menolak setiap masalah yang datang, dengan semakin menghindar dari masalah maka masalah akan datang terus menerus. Bersyukurlah bagi kita yang dapat terlahir di dunia ini, karena tidak semua makhluk yang dapat lahir di dunia ini menjadi seorang manusia. Dalam agama Buddha sangat sulit untuk terlahir menjadi manusia, dan terlahir sebagai manusia adalah sebuah kemuliaan tersendiri. Dengan terlahir menjadi manusia kita dapat melakukan perbuatan-perbuatan baik, serta dapat mendengarkan Dhamma dan terhindar terlahir di alam-alam yang menyedihkan.
Dalam dunia yang begitu besar ini, kita tidak dapat hidup sendiri dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Secara tidak langsung pasti sangat membutuhkan bantuan orang lain dalam menjalani kehidupan sehari-hari, kemudian adanya timbal balik antar sesama di dalam lingkungan. Lingkungan yang baik adalah lingkungan yang saling membantu, bergotong-royong, bermusyawarah, saling membaur antara warga yang satu dengan warga yang lain. Jika hal itu dapat diterapkan di dalam lingkungan masyarakat, maka kehidupan masyarakat akan harmonis, serta tidak ada lagi perselisihan diantara masyarakat tersebut. Masyarakat yang harmonis adalah masyarakat yang ideal, yang diidam-idamkan oleh banyak orang, khususnya di Indonesia. 

2 komentar:

  1. Tp kadang kita terlalu membayangkan sesuatu itu rumit, pdhl kenyataannya hal itu tidak serumit yg kita bayangkan.

    BalasHapus
  2. nah maka dari itu jgn terlalu sering menghayal, inget kta bante utamo yang lalu jadikan pembelajaran yang akan datang jgn di fikirkan yag skrang ya jalani ajah apa adanya,
    sebenrnya di dunia ini nggak rumit kok, yg buat rumit itu diri kita sendri,,

    BalasHapus