Selasa, 07 Oktober 2014

Review Artikel Media Sebagai Panglima

 “Media Sebagai Panglima”
Artikel ini di tulis oleh seorang penulis terkenal yang bernama Seno Gumira Ajidarma. Beliau adalah seorang penulis yang cukup terkenal, banyak sekali karya tulisannya yang sudah diterbitkan. Salah satu karyanya yang terkenal yaitu dengan judul “Media Sebagai Panglima” yang di tulis pada hari Selasa, 4 Juli 2014 yang bertempat di Kebon Jeruk Jakarta.
Tujuan beliau menulis artikel ini yaitu untuk mengkritik kepada para awak media yang tidak lagi bersifat netral, melainkan digunakan sebagai alat untuk kepentingan sendiri atau suatu kelompok tertentu, terutama untuk para awak media pada saat sekarang ini. Beliau menginginkan media yang bersifat netral seperti cita-cita kelahiran media, karena media adalah konstruksi kenyataan dengan pencapaian yang sangat berdaya, sehingga nyaris merupakan ilusi kenyataan yang sempurna. Netral tidaknya media tidak melekat dan tidak terdapat pada media itu sendiri, melainkan media yang sesuai dengan produksi wacana. Namun penyampaian media yang terjadi pada saat ini tidak sesuai dengan fakta serta banyak yang memanipulasi berita dengan sedemikian rupa sehingga merugikan khalayak umum dan kelompok-kelompok tertentu.
Fakta unik yang terdapat di dalam artikel tersebut yaitu: para wartawan yang mengikuti arus, terjebak oleh mitos bahwa suatu berita seharusnya bersifat netral, berita hanya terakali dan termanfaatkan sebagai corong propaganda kaum politisi yang licin, promosi gratis para cukong, khotbah nabi-nabi gadungan, kilah aparatur negara, dan pembenaran diri golongan militer yang mentalitasnya setara dengan preman. Selain itu fakta unik lainnya yaitu bahwa para wartawan bukanlah wartawan, melainkan sekedar instrument media yang bekerja sebagai robot, menjadi mesin bahasa canggih bagi kegagapan para pemikir medioker, dan memberi sumbangan besar atas ke-serba-sesat-an pemberitaan.
Setelah mengetahui fakta dan hal apa saja yang terjadi di dalam media, dengan banyaknya penipuan dan kecurangan didalamnya, lalu apakah masyarakat masih bisa menerima media yang seperti itu?. Kemudian bagaimana cara merubah media yang sekarang untuk menjadi media yang netral seperti cita-cita dari media itu sendiri?.
Setelah membaca artikel tersebut seharusnya masyarakat atau khalayak umum dapat membedakan media mana yang dapat di percaya dan media mana yang hanya memanipulasi. Karena sudah sangat jelas sekali bahwa kebanyakan media sekarang hanya mencari keuntungan pribadi atau kelompok dan karena terbawa arus pemberitaan maka banyak para wartawan yang menyesatkan. Jadi, para masyarakat atau khalayak umum sangat diharapkan agar dapat memilah media yang dapat dipercaya sehingga tidak tertipu dengan media yang hanya mencari keuntungan semata.

Didalam artikel ini banyak sekali bahasa yang kurang dimengerti, karena bahasa yang digunakan dalam artikel ini sangat tinggi dan sulit untuk di mengerti, sehingga banyak khalayak umum yang sulit untuk memahami isi dari artikel ini. Sebaiknya gunakanlah bahasa yang umum, yang tidak terlalu tinggi agar banyak khalayak umum yang dapat mengerti dan memahami isi dari artikel tersebut.